Rabu, 06 April 2016

UPACARA TRADISI TABOT



Nama               : Dwiyanti Ade Putri
Kelas               : 15 Sas B
NIM                : 2225152670
Prodi               : Sastra Inggris
Mata Kuliah    : Budaya dan Kearifan Lokal


UPACARA TRADISI TABOT

Upacara Tabot yaitu suatu upacara peragaan tradisional yang dirayakan setiap bulan Muharram yaitu peringatan peristiwa gugurnya Hasan Husein cucu Nabi Muhammad saw oleh kaum syiah dari keluarga Yazid di Karbala, Irak pada Bulan Muharam 61 Hijrah. Tabot secara sosiologis bisa dikategorikan sebagai salah satu kearifan lokal. Maksudnya berperan sebagai perimbangan terhadap pengaruh dari luar. Seperti diketahui sejauh ini ada kecenderungan bahwa kebudayaan yang lebih tinggi mempengaruhi kebudayaan yang paling rendah. Sejarah telah menunjukkan bagaimana kebudayaan dan peradaban Indonesia terbentuk, berturut-turut dari zaman perunggu yang berasal dari Tiongkok. Masa Hindu Budha mendapat pengaruh dari India, pada masa Islam pengaruhnya dari Arab menyusul pengaruh agama Kristen yang dikenalkan oleh para misionaris, serta pengaruh barat yang lebih kuat dan modern melimpah ke Indonesia. Dalam hal perkawinan kebanyakan yang terjadi antar golongan ningrat saja. Setelah Bengkulu banyak didatangi para pendatang dari dalam dan luar provinsi, secara bertahap telah terjadi perkawinan dengan orang-orang diluar kalangan ningrat tersebut, dan pelapisan sosial dalam sistem kekerabatan ini semakin memudar.

Upacara tradisi Tabot mengandung unsur-unsur kebudayaan yang cukup banyak antara lain:
1.                  Seni Ukir
Tabot merupakan pola bangunan yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Pada ukiran digambarkan binatang buraq, kalimat hikmah, bunga, kubah masjid dan lain-lain. Ukiran itu diberi warna-warni yang indah dipandang mata.
2.                  Ragam hias
Ragam hias yang terdapat pada bangunan Tabot yang cukup mengandung nilai yang tinggi. Kombinasi warna yang serasi, hiasan-hiasan bunga dan kelengkapan dekorasi lainnya menunjukkan keunikan tersendiri dari ragam hias Tabot.
3.                  Seni Arsitektur
Bangunan Tabot itu terdapat bermacam-macam bentuk bangunan yang cukup arsistik. Ada diantara Tabot bertingkat, membentuk tugu, pyramide yang memiliki nilai arsitektur yang cukup tinggi.
4.                  Seni Musik
Dalam perayaan Tabot, kita dapat menyaksikan penampilan seni musik yang enak di dengar, bunyian khas dalam acara Tabot adalah Doll dan Tassa. Perasaan seni berpadu dengan semangat juang yang tinggi memang akan membawa pengaruh yang positif bagi keberhasilan seseorang ditengah-tengah kehidupan ini, untuk membunyikan doll dan tassa ini memerlukan ketrampilan khusus dari seorang yang berjiwa seni.

MANFAAT PELAKSANAAN TRADISI TABOT
v  Dengan adanya tradisi tabot, suku Sipai telah menghormati dan melestarikan serta mengembangkan salah satu kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kepada mereka sehingga tradisi ini tidak hilang begitu saja.
v  Dengan adanya tradisi tabot, dapat meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Tuhan, dimana pada pelaksanaan tradisi ini yang sangat kental dengan unsur-unsur keagamaan.
v  Dengan adanya tradisi tabot, suku Sipai dapat mengenalkan budaya yang mereka miliki kepada masyarakat luas di luar mereka.
v  Dengan adanya tradisi tabot, dapat meningkatkan sumber pendapatan mereka, karena pelaksanaan tradisi tabot yang sudah dikembangkan menjadi festival ini mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikannya, sehingga suku Sipai mendapat keuntungan dengan membuat dan menjual berbagai produk kerajinan khas tabot untuk dijadikan souvenir bagi para pengunjung.
v  Dengan adanya tradisi tabot, suku Sipai dapat berpartisipasi membantu pemerintah kota dalam mempromosikan daerah Bengkulu di bidang budaya dan pariwisata, selain itu juga membantu pemerintah dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kota Bengkulu.
v  Dengan adanya tradisi tabot, dapat mempererat tali kekeluargaan dan tetap menjaga hubungan silaturrahmi di antara sesama suku Sipai, juga mempererat hubungan mereka dengan masyarakat umum di luar suku Sipai.
v  Dengan adanya tradisi tabot, masyarakat dapat berpartisipasi membatu suku Sipai untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan warisan leluhur suku Sipai.
v  Dengan adanya tradisi tabot, masyarakat mempunyai kesempatan untuk menyajikan berbagai cabang seni dengan mengembangkan keterampilan mereka di bidang, seni ukir, music, tari dan kerajinan.

Pendekatan sosial merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat agar berkaitan dengan adat istiadat, kebiasaan, kehidupan, tingkah laku dan keseniannya. Jika dilihat dari kacamata sosiologis sesungguhnya Tabot adalah bagian dari kebudayaan karena merupakan pencerminan dari cara berfikir dan cara merasakan sebagian besar masyarakat Bengkulu dimanifestasikan dalam seluruh segi kehidupan yang kompleks dan menghasilkan sebuah makna yang bersifat material dan non material.
Membentuk karakter masyarakat Bengkulu dapat diberikan melalui sumbangan dalam pendidikan karakter seperti contohnya adalah cerita-cerita rakyat. Dengan cerita-cerita rakyat, mereka bisa tahu sejarah dan falsafah Bengkulu.
Berdasarkan ungkapan-ungkapan diatas, dapat disimpulkan bahwa upacara adat Tabot ini merupakan suatu upacara yang memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi. Di dalamnya terhimpun berbagai cabang seni. Dengan demikian penyelenggaraan Tabot sekaligus mengandung motivasi bagi masyarakat untuk megembangkan karakter dan berbagai keterampilan seni.



SUMBER:
Buku Syiafril yang berjudul Tabot Karbala Bencolen dari Punjab symbol melawan kebiadaban, menjelaskan deskripsi singkat unsur-unsur India yang masuk ke Bengkulu. Dalam buku ini juga menjelaskan proses ritual upacara Tabot dari awal hingga akhir.
Buku Edi Nevian yang berjudul Festival Tabot Pesona Wisata Budaya Bengkulu berisi tentang sejarah singkat perkembangan Tabot di Bengkulu, perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang india asal sipai yang datang bersama datangnya tentara inggris ke Bengkulu tahun 1685.
Buku Adat Istiadat Daerah: Bengkulu, dikatakan bahwa banyak jenis upacara yang masih hidup dan dihayati masyarakat baik upacara keagamaan maupun adat istiadat yang keduanya merupakan adat kebiasaan di daerah Bengkulu.
Buku Badrul Munir Hamidi yang berjudul Upacara Tradisional Bengkulu: Upacara Tabot di Bengkulu, menjelaskan tentang Asal usul upacara Tabot serta tahapannya, maksud dan tujuan upacara, penyelenggaraan upacara Tabot serta jalannya upacara secara lengkap dan proses ritual tradisi Tabot di Provinsi Bengkulu.
Burhan, Firdaus . 1980. Bengkulu Dalam Sejarah. Jakarta: Yayasan Pengembangan Seni Budaya Nasional Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar