Nama : Dwiyanti Ade Putri
Kelas : 15 Sas B
NIM : 2225152670
Prodi : Sastra Inggris
Mata Kuliah : Budaya dan Kearifan Lokal
UPACARA TRADISI
TABOT
Upacara
Tabot yaitu suatu upacara peragaan tradisional yang dirayakan setiap bulan
Muharram yaitu peringatan peristiwa gugurnya Hasan Husein cucu Nabi Muhammad
saw oleh kaum syiah dari keluarga Yazid di Karbala, Irak pada Bulan Muharam 61
Hijrah. Tabot secara sosiologis bisa dikategorikan sebagai salah satu kearifan
lokal. Maksudnya berperan sebagai perimbangan terhadap pengaruh dari luar.
Seperti diketahui sejauh ini ada kecenderungan bahwa kebudayaan yang lebih
tinggi mempengaruhi kebudayaan yang paling rendah. Sejarah telah menunjukkan
bagaimana kebudayaan dan peradaban Indonesia terbentuk, berturut-turut dari
zaman perunggu yang berasal dari Tiongkok. Masa Hindu Budha mendapat pengaruh
dari India, pada masa Islam pengaruhnya dari Arab menyusul pengaruh agama
Kristen yang dikenalkan oleh para misionaris, serta pengaruh barat yang lebih
kuat dan modern melimpah ke Indonesia. Dalam hal perkawinan kebanyakan yang
terjadi antar golongan ningrat saja. Setelah Bengkulu banyak didatangi para
pendatang dari dalam dan luar provinsi, secara bertahap telah terjadi
perkawinan dengan orang-orang diluar kalangan ningrat tersebut, dan pelapisan
sosial dalam sistem kekerabatan ini semakin memudar.
Upacara
tradisi Tabot mengandung unsur-unsur kebudayaan yang cukup banyak antara lain:
1.
Seni Ukir
Tabot merupakan pola
bangunan yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Pada ukiran digambarkan
binatang buraq, kalimat hikmah, bunga, kubah masjid dan lain-lain. Ukiran itu
diberi warna-warni yang indah dipandang mata.
2.
Ragam hias
Ragam hias yang
terdapat pada bangunan Tabot yang cukup mengandung nilai yang tinggi. Kombinasi
warna yang serasi, hiasan-hiasan bunga dan kelengkapan dekorasi lainnya
menunjukkan keunikan tersendiri dari ragam hias Tabot.
3.
Seni Arsitektur
Bangunan Tabot itu
terdapat bermacam-macam bentuk bangunan yang cukup arsistik. Ada diantara Tabot
bertingkat, membentuk tugu, pyramide yang memiliki nilai arsitektur yang cukup
tinggi.
4.
Seni Musik
Dalam perayaan Tabot,
kita dapat menyaksikan penampilan seni musik yang enak di dengar, bunyian khas
dalam acara Tabot adalah Doll dan Tassa. Perasaan seni berpadu dengan semangat
juang yang tinggi memang akan membawa pengaruh yang positif bagi keberhasilan
seseorang ditengah-tengah kehidupan ini, untuk membunyikan doll dan tassa ini
memerlukan ketrampilan khusus dari seorang yang berjiwa seni.
MANFAAT PELAKSANAAN TRADISI TABOT
v Dengan
adanya tradisi tabot, suku Sipai telah menghormati dan melestarikan serta
mengembangkan salah satu kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang
kepada mereka sehingga tradisi ini tidak hilang begitu saja.
v Dengan
adanya tradisi tabot, dapat meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan mereka
kepada Tuhan, dimana pada pelaksanaan tradisi ini yang sangat kental dengan
unsur-unsur keagamaan.
v Dengan
adanya tradisi tabot, suku Sipai dapat mengenalkan budaya yang mereka miliki
kepada masyarakat luas di luar mereka.
v Dengan
adanya tradisi tabot, dapat meningkatkan sumber pendapatan mereka, karena
pelaksanaan tradisi tabot yang sudah dikembangkan menjadi festival ini
mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikannya, sehingga suku Sipai mendapat
keuntungan dengan membuat dan menjual berbagai produk kerajinan khas tabot
untuk dijadikan souvenir bagi para pengunjung.
v Dengan
adanya tradisi tabot, suku Sipai dapat berpartisipasi membantu pemerintah kota
dalam mempromosikan daerah Bengkulu di bidang budaya dan pariwisata, selain itu
juga membantu pemerintah dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kota
Bengkulu.
v Dengan
adanya tradisi tabot, dapat mempererat tali kekeluargaan dan tetap menjaga
hubungan silaturrahmi di antara sesama suku Sipai, juga mempererat hubungan
mereka dengan masyarakat umum di luar suku Sipai.
v Dengan
adanya tradisi tabot, masyarakat dapat berpartisipasi membatu suku Sipai untuk
menjaga dan melestarikan kebudayaan warisan leluhur suku Sipai.
v Dengan
adanya tradisi tabot, masyarakat mempunyai kesempatan untuk menyajikan berbagai
cabang seni dengan mengembangkan keterampilan mereka di bidang, seni ukir,
music, tari dan kerajinan.
Pendekatan sosial merupakan suatu pendekatan yang
bertujuan untuk mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat agar berkaitan
dengan adat istiadat, kebiasaan, kehidupan, tingkah laku dan keseniannya. Jika
dilihat dari kacamata sosiologis sesungguhnya Tabot adalah bagian dari
kebudayaan karena merupakan pencerminan dari cara berfikir dan cara merasakan
sebagian besar masyarakat Bengkulu dimanifestasikan dalam seluruh segi kehidupan
yang kompleks dan menghasilkan sebuah makna yang bersifat material dan non
material.
Membentuk karakter masyarakat Bengkulu dapat
diberikan melalui sumbangan dalam pendidikan karakter seperti contohnya adalah
cerita-cerita rakyat. Dengan cerita-cerita rakyat, mereka bisa tahu sejarah dan
falsafah Bengkulu.
Berdasarkan ungkapan-ungkapan diatas, dapat
disimpulkan bahwa upacara adat Tabot ini merupakan suatu upacara yang memiliki
nilai-nilai budaya yang tinggi. Di dalamnya terhimpun berbagai cabang seni.
Dengan demikian penyelenggaraan Tabot sekaligus mengandung motivasi bagi masyarakat
untuk megembangkan karakter dan berbagai keterampilan seni.
SUMBER:
Buku
Syiafril yang berjudul Tabot Karbala
Bencolen dari Punjab symbol melawan kebiadaban, menjelaskan deskripsi
singkat unsur-unsur India yang masuk ke Bengkulu. Dalam buku ini juga
menjelaskan proses ritual upacara Tabot dari awal hingga akhir.
Buku
Edi Nevian yang berjudul Festival Tabot
Pesona Wisata Budaya Bengkulu berisi tentang sejarah singkat perkembangan
Tabot di Bengkulu, perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh
orang-orang india asal sipai yang datang bersama datangnya tentara inggris ke
Bengkulu tahun 1685.
Buku
Adat Istiadat Daerah: Bengkulu,
dikatakan bahwa banyak jenis upacara yang masih hidup dan dihayati masyarakat
baik upacara keagamaan maupun adat istiadat yang keduanya merupakan adat
kebiasaan di daerah Bengkulu.
Buku
Badrul Munir Hamidi yang berjudul Upacara
Tradisional Bengkulu: Upacara Tabot di Bengkulu, menjelaskan tentang Asal
usul upacara Tabot serta tahapannya, maksud dan tujuan upacara, penyelenggaraan
upacara Tabot serta jalannya upacara secara lengkap dan proses ritual tradisi
Tabot di Provinsi Bengkulu.
Burhan,
Firdaus . 1980. Bengkulu Dalam Sejarah. Jakarta: Yayasan Pengembangan Seni
Budaya Nasional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar