Rabu, 06 April 2016

TARI ANDUN DAN FALSAFAH DI DALAMNYA

Ujian Tengah Semester
Budaya dan Kearifan Lokal

Nama: Dhea Fitriani
Kelas: 15 SAS B
NIM: 2225155351





Sejarah Tari Andun

Menurut sejarahnya, Tari Andun ini pertama kali ditampilkan saat pesta perkawinan antara Putri Bungsu Sungai Ngiang Pagar Ruyung dengan Dangku Rajau Mudau di Kerajaan Dang Tuanku Limau Serumpun daerah Bengkulu Selatan pada zaman dahulu. Kata Andun berasal dari kata ngandun yang artinya bersama-sama karena tari Andun sendiri dilakukan secara bersama-sama.

Tari Andun juga salah satu tarian tradisi masyarakat Bengkulu yang sering ditampilkan pada acara adat, terutama pada pesta panen raya. Tarian ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat akan hasil panen padi yang mereka dapatkan. Dalam acara tersebut biasanya diikuti oleh semua masyarakat, terutama para pemuda pemudi. Konon selain menjadi tarian pergaulan, tarian ini juga menjadi media mencari jodoh atau pasangan hidup bagi para kaum muda. Tarian ini juga dilakukan saat Beterang atau saat seorang anak perempuan sudah melewati masa balita.


Fungsi Dan Makna Gerakan Tari Andun


Tari Andun awalnya merupakan tarian yang bersifat hiburan dan difungsikan untuk memeriahkan suatu acara. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai berkembang menjadi tarian pertunjukan. Tari Andun ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat atas berkat yang mereka dapatkan. Selain itu tarian ini juga menggambarkan jiwa sosial masyarakat, dimana semangat kebersamaan di antara mereka sangat dijunjung tinggi. Pada pelaksanaan tari Andun dalam pesta perkawinan dikatakan sebagai pernyataan bahwa pengantin telah menjadi bagian dari keluarga yang mengadakan acara tersebut.

Gerakan dalam Tari Andun ini pada dasarnya cukup sederhana, mengingat bahwa tarian ini merupakan tarian yang bersifat sosial sehingga para pemula pun bisa melakukan dan ikut menari besama. Walaupun gerakannya cukup sederhana, namun setiap gerakan dalam tarian ini tentu memiliki makna khusus di dalamnya. Bentuk penyajian tari Andun meliputi ragam gerak tari Andun terdiri atas gerak mbukak, gerak naup dan gerak nyentang.

Makna simbolik yang terdapat pada gerak mbukak mengandung makna sikap keterbukaan yang harus dimiliki seseorang. Gerak naup mengandung makna merangkul, menghimpun yang berarti seseorang harus memiliki rasa saling tolong menolong dan membantu sesama manusia dan sanak saudara dalam bermasyarakat. Gerak nyentang mengandung makna kedudukan suami dan kedudukan istri.

Pada tari Andun, biasanya dipakai pola lantai melingkar yang mengelilingi pengantin laki-laki dan perempuan. Hal itu memiliki makna simbolik mendoakan agar kedua mempelai saling mengajak dan bersama-sama di setiap kegiatan yang akan diikuti oleh istri ataupun suaminya. Para penarinya tidak boleh saling berhadapan karena di dalam ajaran agama Islam dalam makna simbolik tari Andun tidak boleh saling bertatap dan bertemu secara berhadap.

Pertunjukan Tari Andun

Tari Andun biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita. Jumlah para penari biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk upacara adat, siapa saja diperbolehkan untuk ikut menari, namun harus menyesuaikan dengan tempat atau arena menari. Sedangkan untuk pertunjukan tari, biasanya jumlah penari disesuaikan dengan kelompok tari atau sanggar yang akan menampilkannya.

Dalam pertunjukan Tari Andun, biasanya para penari menari dengan diiringi musik pengiring seperti gong, gendang dan musik kolintang khas Bengkulu. Untuk irama yang dimainkan dalam mengiringi Tari Andun biasanya merupakan irama bertempo cepat. Alat musik pengiring tersebut dimainkan secara apik dan padu oleh kelompok pengiring, sehingga menghasilkan alunan musik yang khas. Untuk kostum Tari Andun ini biasanya disesuaikan juga dengan kebutuhan atau acara. Untuk kostum, pada acara adat biasanya para penari menggunakan busana bebas namun tetap sopan. Sedangkan untuk acara pertunjukan tari, biasanya para penari menggunakan busana tradisional khas Bengkulu. Sebagai pelengkap, busana adat pria Bengkulu untuk bagian kepala dipakai detar yang terbuat dari kain songket emas atau bisa juga dari kain songket perak, kemudian memakai alas kaki beludru yang bercorak keemasan, juga memakai sebilah keris serta gelang emas yang di kenakan di tangan kanan. Properti yang digunakan adalah wadah nasi yang terbuat dari bambu (tenggok) yang dicat warna sesuai tema kostum atau busana.


Perkembangan Tari Andun
Dalam perkembangannya, Tari Andun masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti pernikahan adat, penyambutan tamu penting, pesta rakyat dan acara adat lainnya. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, bahkan promosi pariwisata. Tarian ini juga merupakan tarian yang gunanya untuk menyambut para tamu yang dihormati. Tari Andun kini juga tidak hanya dikenal oleh masyarakat Bengkulu saja, tarian ini juga mulai dikenal oleh masyarakat luas, khususnya di Indonesia.


Sumber-sumber






1 komentar: