Rabu, 06 April 2016

TARI SAMAN GAYO LUES, FUNGSI DAN FILOSOFINYA

Nama  : Dhiya Thifalni Qurratul’ain
NIM     : 2225154770
Kelas   : 15 Sastra B
Mata Kuliah    : Budaya dan Kearifan Lokal


TARI SAMAN GAYO LUES, FUNGSI DAN FILOSOFINYA




Tari Saman adalah sebuah kesenian tari yang berasal dari Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darusalam. Tari ini merupakan kolaborasi antara seni tari dan seni suara yang dijuluki sebagai tari Tangan Seribu oleh Ibu Tien Soeharto.
Kata Saman menjadi nama kesenian tradisional di Gayo Lues karena orang yang pertama mengajarkan dan mengembangkan agama Islam di Dataran Tinggi Gayo bernama Syeh Saman. Sedangkan untuk gerakan tari, tari Saman berasal dari satu peristiwa atau sejarah yang sama seperti halnya tari Didong dan Bines yang juga berasal dari Gayo Lues. Seperti yang tergambar dalam cerita rakyat Asal-usul Gajah Putih yang dikumpulkan oleh Sulaiman Hanafiah dkk, diceritakan bahwa gerakan tangan ppara lelaki yang dilakukan pada cerita Asal-usul Gajah Putih tersebut selalu diulang-ulangi sehingga menjadi tradisi dan kebiasaan (kesenian) para pemuda pada waktu itu dan ditirukan oleh Syeh Saman pada saat menyebarkan agama Islam.
Menurut cara dan tempat persembahan dari tari saman, tari saman dapat dibagi menjadi 6 macam, yaitu:
  1. Saman Jejunten
Saman Jejunten dilakukan pemuda pada malam hari, dianggap sebagai latihan dan susunan atau posisi dilakukan secara sembarangan. Merupakan salah satu kesempatan untuk mengarang atau membuat lagu baru oleh pemain saman dan gerakan selalu didiskusikan sehingga lahir lagu (gerak) baru.
  1. Saman Jalu
Saman Jalu atau festival biasanya dilakukan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, dipersembahkan satu persatu di atas panggung dan diberi nilai oleh dewan juri.
  1. Saman Hiburan
Tari Saman Hiburan inilah yang biasanya dipersembahkan untuk menghibur para tamu pada acara-acara tertentu. Syairnya biasanya berisi sanjungan dan pujian terhadap tamu yang hadir.
  1. Saman Njik
Saman Njik dilakukan pada saat merontok (jamu njik) padi. Dilakukan pada saat istirahat merontok padi dalam posisi duduk diatas pematang sawah. Pada saat inilah kesempatan bagi para pemuda untuk menyampaikan isi hatinya kepada pemudi-pemudi yang menonton.
  1. Saman Kumah Sara
Dilaksanakan pada acara pesta pernikahan pada suku Gayo yang selalu dilakukan pada malam hari (Kumah Sara)
  1. Jamu Saman
Jamu Saman dilakukan dengan mengundang pemuda kampung lain untuk menari saman semalam suntuk. Terbagi menjadi 2 macam yaitu Jamu Saman Sara Ingi yang menari saman hanya satu malam saja, dan Jamu Saman Roa Ingi yang dilakukan dua hari dua malam.
Seperti halnya gerakan dan syair Saman yang digunakan pada saat menari memiliki makna tersendiri tergantung pada situasinya, atribut yang dikenakan oleh para pemain sama juga memiliki makna tersendiri, lebih spesifiknya adalah warna pakaian yang memilik makna tersendiri, yaitu:
  1. Kuning: lambang keagungan
  2. Hijau: lambang kemakmuran
  3. Merah: lambang keberanian
  4. Putih: lambang kesucian

Fungsi dan Filosofi Tari Saman
Tari Saman memiliki banyak sekali peminat, nasional maupun internasional. Sehingga banyak orang berpikir bahwa fungsi dari tari saman itu sendiri hanyalah sebagai hiburan yang dipersembahkan kepada para tamu pada acara-acara tertentu. Walaupun sebenarnya tidaklah seperti itu. Beberapa fungsi tari saman adalah:
1)      Mempererat hubungan sosial antara keluarga dan teman
2)      Kelestarian stabilitas budaya Gayo Lues
3)      Pendidikan: amanat-amanat yang disampaikan dalam masing-masing penampilan. Mengingatkan tentang peraturan dan adat istiadat Gayo.
4)      Hiburan
5)      Sarana penyampaian dakwah agama Islam.
6)      Sarana komunikasi untuk hal-hal yang sulit untuk dikatakan secara langsung.
Selain bermacam-macam fungsi, tari Saman juga memiliki filosifi sendiri didalamnya. Filosofi tari Saman dominan terdapat di dalam kaedah-kaedah yang penuh prinsip dan harus dipegang teguh, menjadi penyelaras dan penyeimbang sehingga kelestarian tari saman dapat terjaga, yaitu:
1)      Penari tari saman adalah laki-laki, bukanlah perempuan. Karena secara fitrah dan kodrat perempuan tidak mungkin bermain sama dengan memukul dada dengan keras untuk mengeluarkan suara seperti bunyi gendang. Terlebih lagi mengingat tarian ini pada awalnya lembut namun pada saat lainnta bergerak dengan cepat, memukul paha dan dada dengan keras. Dan untuk yang menggabungkaan perempuan dengan laki-laki, hal ini sangat bertentangan dengan nilai yang terdapat di Gayo Lues, mengingat rakyat gayo lues beragama Islam tidak akan pernah menggabungkan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim karena hukumnya haram.
2)      Jumlah pemain tari saman ganjil. Perlunya berjumlah ganjil dalam saman karena yang berada ditengah adalah koordinator dalam permainan sama tersebut yang biasa disebut penangkat.
3)      Posisi tarian adalah duduk berlutut dan berjejer dalam satu barisan dengan saaling bertemu bahu. Tidak dilakukan dalam posisi jongkok atau berdiri.
4)      Kostum yang digunakan menutup aurat.
5)      Penari saman sekaligus berperan dalam mengendalikan tarian saman dengan memadukan unsur seni tari dan suara. Artinya tidak boleh dikendalikan dan dinyanyikan oleh orang yang berada di luar penari. Terpadunya unsur seni suara denfan seni tari dalam arti keterpengaruhan antara keduanya adalah fleksibel.
6)      Tari Saman tidak menggunakan alat musik (instrumen). Suara musik dihasilkan dari bertepuk tangan, memukul dada dan paha serta dari suara hasil gesekan ibu jari dan jari tengah, sehingga tidak diperlukan alat rekaman untuk menyuarakan nyanyian.
7)      Gerakan utama menggerakan tangan dari paha ke dada arah sejajar atau bersilang, bertepuk tangan, menggelengkan atau mmenganggukkan kepala, menggerakkan badan ke depan, ke belakang, memutar ke samping, selang seling, dan bergoncang.
8)      Gerakan pada tari Saman merupakan satu kesatuan dari awal hingga akhir pementasan, yaitu anrara satu gerakan lagu dengan gerakan lainnya tidak ada jeda.
9)      Nyanyian yang utama diawali dengan rengum (suara berguman) "mmm.....m" sambil menarik napas panjang, dengan maksud mendatangkan dorongan semangat dan kekuatan kepada diri penarinya, sehingga tidak akan dirasakan sakit ketika dada dipukul. Kemudian dering (nyanyian penghayatan dengan mengucapkan lafal tauhid walaupun tidak sedalam sebelumnya. Dilanjutkan redet (nyanyian seseorang), saur (nyanyian bersama mengikuti yang dinyanyikan dalam redet), dilengkapi dengan sek (nyanyian dengan nada tinggi melengking).
10)  Tujuan dari tari saman adalah menjalin tali silaturrahim dan persaudaraan yang disebut beserinen. Hal ini tercermin pada Saman Jalu dan Jamu Saman. Meskipun tarian yang dipertandingkan dan dilakukan oleh dua kelompok secara berhadap-hadapan, kalah-menang bukanlah sebagai tujuan melainkan hanya sebagai hiasan dalam pertandingan.

Daftar Pustaka:

  • Isma Tantawi. Buniyamin S. 2011. Pilar-pilar Kebudayaan Gayo Lues. Medan: USU Press.
  • http://www.lpsn.info/content/filosofi-tari-saman

2 komentar:

  1. Maaf kalau anda ingin menulis mengenai tari saman gayo lues, menurut saya itu bagus sekali, karena saya juga orang gayo lues yang kuliah di semarang, tapi tolong di bedakan antara tari saman gayo lues dan saman yang tidak mempunyai asal usul dan makna, seperti gambar tulisan saudara, tidak pernah di gayo lues itu tari saman di mainkan oleh kaum perempuan, tentunya tulisan anda sangat merugikan gayo lues

    BalasHapus
    Balasan
    1. tolong gambarnya di ganti sama saman gayo lues itu, yang laki-laki

      Hapus