Rabu, 06 April 2016

TARI PADUPPA BOSARA

TARI PADUPPA BOSARA
Oleh: Dewi Arum Sari

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak pulau, provinsi, dan suku. Dengan memiliki banyak pulau, provinsi, dan suku, menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki beraneka ragam budaya dari setiap provinsi dan suku yang ada di Indonesia. Tidak hanya keanekaragaman hayati Indonesia saja yang dapat menarik hati para turis luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia, uniknya budaya Indonesia juga menjadi salah satu alasan mereka untuk datang berkunjung ke Indonesia. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas salah satu kesenian dari Suku Bugis.







Kesenian dari Suku Bugis yang terkenal adalah Tari Paduppa Bosara. Tari Paduppa Bosara adalah sebuah tarian yang menggambarkan orang Bugis ketika kedatangan atau juga dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari Suku Bugis. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Pada setiap acara penting untuk menyambut raja, biasanya diberikan suguhan kue-kue sebanyak dua kasera. Ini menggambarkan bahwa suku Bugis jika kedatangan tamu akan senantiasa menghidangkan bosara sebagai tanda syukur dan penghormatan. Budaya Bosara adalah peninggalan budaya khas Sulawesi Selatan dari jaman kerajaan dulu, khusunya kerajaan Gowa dan kerajaan Bone. Kata bosara tidak terlepas dari kue-kue tradisional sebagai tanda saling melengkapi.
Bosara sendiri adalah piring khas suku Bugis-Makasar di Sulawesi Selatan. Biasanya Bosara diletakan ditengah meja dalam acara tertentu, terutama dalam acara tradisional yang sarat dengan nilai-nilai budaya. Bosara terbuat dari besi dengan tutupan seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, dan diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara yang digunakan sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki pendek, biasanya disebut meja Oshin. Bosara sebenarnya meliputi satu kesatuan yaitu piring, yang diatasnya diberi alas kain rajutan dari wol, lalu diatasnya diletakan piring sebagai tempat kue dan diberi penutup Bosara. Kue-kue yang biasanya disajikan di atas bosara adalah kue cucur, brongko, kue lapis, biji nangka dan lainnya yang terbuat dari tepung beras. Tidak hanya itu,  berbagai kue kering seperti banang-banang, umba-umba, roko-roko, dan berbagai macam kue putu juga disajikan. Kue tersebut biasanya disajikan ketika acara-acara adat berlangsung.






Bosara pada awalnya terbuat dari kerangka bambu yang kemudian diisi dengan piring sebagai tempat kue atau makanan penutup lainnya. Sedangkan penutup bosara terbuat dari keranga bambu yang dilapisi dengan kain, dan juga ditambah dengan manik-manik pada pinggir penutup bosara agar terlihat kesan yang sangat menarik dan mewah.
Tari paduppa bosara kini mempunyai berbagai macam koreografi yang dikreasikan oleh sebagian masyarakat bugis. Para penari tari paduppa bosara menggunakan busana adat bodo dengan hiasan lengkap seperti kalung rantai motif bunga, gelang, hiasan rambut atau bando, anting, dan pinggiran lengan pergelangan tangan yang sangat glamour pada saat menampilkannya. Tidak lupa untuk memakai riasan wajah yang ringan agar para penari terlihat lebih fresh dan cantik dari biasanya.
Sources: taripaduppa.blogspot.co.id & pictures from google.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar