TARI
PADUPPA BOSARA
Oleh: Dewi Arum Sari
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak pulau,
provinsi, dan suku. Dengan memiliki banyak pulau, provinsi, dan suku,
menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki beraneka ragam budaya dari
setiap provinsi dan suku yang ada di Indonesia. Tidak hanya keanekaragaman
hayati Indonesia saja yang dapat menarik hati para turis luar negeri untuk
berkunjung ke Indonesia, uniknya budaya Indonesia juga menjadi salah satu
alasan mereka untuk datang berkunjung ke Indonesia. Pada kesempatan kali ini,
saya akan membahas salah satu kesenian dari Suku Bugis.
Kesenian dari Suku Bugis yang terkenal adalah Tari Paduppa Bosara.
Tari Paduppa Bosara adalah sebuah tarian yang menggambarkan orang Bugis ketika kedatangan
atau juga dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari Suku Bugis. Pada
zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu
agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Pada setiap acara penting untuk
menyambut raja, biasanya diberikan suguhan kue-kue sebanyak dua kasera. Ini
menggambarkan bahwa suku Bugis jika kedatangan tamu akan senantiasa
menghidangkan bosara sebagai tanda syukur dan penghormatan. Budaya Bosara adalah
peninggalan budaya khas Sulawesi Selatan dari jaman kerajaan dulu, khusunya kerajaan
Gowa dan kerajaan Bone. Kata bosara tidak terlepas dari kue-kue tradisional
sebagai tanda saling melengkapi.
Bosara sendiri adalah piring khas suku Bugis-Makasar di Sulawesi
Selatan. Biasanya Bosara diletakan ditengah meja dalam acara tertentu, terutama
dalam acara tradisional yang sarat dengan nilai-nilai budaya. Bosara terbuat dari
besi dengan tutupan seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang,
dan diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara yang digunakan
sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki
pendek, biasanya disebut meja Oshin. Bosara sebenarnya meliputi satu kesatuan
yaitu piring, yang diatasnya diberi alas kain rajutan dari wol, lalu diatasnya
diletakan piring sebagai tempat kue dan diberi penutup Bosara. Kue-kue yang
biasanya disajikan di atas bosara adalah kue cucur, brongko, kue lapis, biji
nangka dan lainnya yang terbuat dari tepung beras. Tidak hanya itu, berbagai kue kering seperti banang-banang,
umba-umba, roko-roko, dan berbagai macam kue putu juga disajikan. Kue tersebut
biasanya disajikan ketika acara-acara adat berlangsung.
Bosara pada awalnya terbuat dari kerangka bambu yang kemudian diisi
dengan piring sebagai tempat kue atau makanan penutup lainnya. Sedangkan
penutup bosara terbuat dari keranga bambu yang dilapisi dengan kain, dan juga ditambah
dengan manik-manik pada pinggir penutup bosara agar terlihat kesan yang sangat
menarik dan mewah.
Tari paduppa bosara kini mempunyai berbagai macam koreografi yang dikreasikan
oleh sebagian masyarakat bugis. Para penari tari paduppa bosara menggunakan
busana adat bodo dengan hiasan lengkap seperti kalung rantai motif bunga, gelang,
hiasan rambut atau bando, anting, dan pinggiran lengan pergelangan tangan yang
sangat glamour pada saat menampilkannya. Tidak lupa untuk memakai riasan wajah yang
ringan agar para penari terlihat lebih fresh dan cantik dari biasanya.
Sources: taripaduppa.blogspot.co.id & pictures from google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar