Kamis, 07 April 2016

SISTEM KEPERCAYAAN SUMATERA SELATAN

Avi Azzahra
 ( 2225143412 )
Sistem Kepercayaan
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia sebagai wilayah penerima transmigran. Transmigrasi di Sumatera Selatan tahun 2004 – 2006 tercatat 725 keluarga dengan 2.718 jiwa. Selama tahun 2006, penempatan para transmigrasi hanya diwilayah kabupaten Ogan, Komering llir, organ lirr, Musi Banyuasin dan Banyuasin.
Desa Makarti Jaya adalah salah satu diantara 37 desa yang ada dikecamatan Banyuasin II , Kabupaten Musi Banyuasin, provinsi Sumatera Selatan yang merupakan salah satu unit pemukiman transmigrasi di Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai potensi besar untuk pengembangan lahan pertanian pasang surut. Para transmigrasi umumnya adalah orang – orang yang berasal dari suku bangsa Bali, Jawa, dan Sunda.
Pergaulan hidup beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di daerah Sumatera Selatan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan filsafat Negara Pancasila.
    Semua agama yang diakui pemerintahan ada penganutnya di Sumatera Selatan dengan perincian yaitu ; Agama Islam 96,6% , Katolik 0,9% , Kristen 1,0% , Budha 1,2% dan Hindu 0,2%. Jumlah tempat peribadatan dari tahun ketahun meningkat dengan cukup tajam.
      Pada umumnya, para transmigran yang tinggal di Desa Makarti Jaya masih mengenai sisa sisa kepercayaan yang bersifat animitis dan dinamitis. Mereka percaya akan adanya Roh atau arwah orang yang telah meninggal, dan benda benda alam yang dianggap mempunyai jiwa dan manna.
Roh atau arwah mereka personifikasikan menempati tempat tinggal manusia. Seperti : hutan, sungai, sawah, dan lain-lain. Bahkan lebih dari itu, “tanah” pun dianggap mempunyai jiwa dan manna. Hal itu dapat kita lihat apabila orang mau mendirikan rumah atau mengolah sawah.
      Dengan kepercayaan tersebut untuk menghormati penghuni tanah tersebut, masyarakat perlu mengadakan upacara. Dengan tujuan sebagai ucapan syukur mereka terhadap penguasa alam, dan juga pemohonan agar masyarakat diberi kesehatan dan hasil pertanian yang melimpah ruah.
     Upacara yang dilakukan petani dalam hubungannya dengan pertanian disebut Upacara Sedekah Parit. Upacara Sedekah Parit dilaksanakan pada hari Minggu sekitar pukul 11.00. Persis di pinggiran parit, tikar dan tratak tempat duduk peserta sebelumnya sudah dipasang. Sebelah selatan tratak yaitu antara parit dan tratak didirikan sanggah ( bahasa Bali ) tempat sesajin diletakan. Sesajin tersebut berupa satu ekor ayam pisang dan lain – lain.
    Saat semua anggota hadir, upacara dimulai. Seorang pendeta Hindu memimpin upacara menuju sanggah kemudian duduk bersila sambil mengucapkan mantera, yang berisi tentang ucapan terimakasih terhadap penguasa alam/ Tuhan Yang Maha Esa, karena mereka sudah diberikan keselamatan serta permohonan kembali supaya mereka juga dalam keadaan sehat bekerja dan mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Setelah semua itu diucapkan, “Pendeta” tadi kembali duduk ke tempat semula kemudian digantikan dengan pembacaan doa yang dilakukan salah seseorang dari mereka hadir secara agama Islam.
     Pada kesempatan Upacara Sedekah Parit juga dilakukan musyawarah tentang berbagai hal, seperti tentang hari pelaksanaan pengolahan sawah dimulai, juga berbagai diskusi tentang masalah pertanian yang mereka hadapi.
     Setelah upacara selesai, kemudian dilanjutkan acara makan. Sebelumnya mereka sudah menyediakannya dalam kantong pelastik, jadi ketika arahan selesai, jatah makanan yang sudah tersedia langsung dibagikan kepada peserta. Umumnya para peserta membawa makanan tersebut kerumahnya. Dan yang tinggal makan bersama adalah ketua kelompok dan beberapa anggota serta para undangan lainnya. Pada saat itu, makanan yang tadinya dipakai sesaji, kemudian diturunkan dan makan bersama.
    Dana untuk pelaksanaan upacara ditanggung bersama anggota kelompok tani. Sewaktu penelitian dilakukan biaya yang dikumpulkan adalah Rp. 2000 / wilayah tanah. Selain dana untuk pelaksanaan upacara sedekah parit, para petani juga mengumpulkan iuran anggota setiap musim panen, yaitu seharga satu kaleng obat hama.
Sources :
1.     Makanan : wujud variasi dan fungsinya serta cara penyajiannya pada orang palembang daerah sumatera selatan –Departemen pendidikan dan kebudayaan
2.     Proses dan strategi adaptasi warga masyarakat transmigran di Desa Makarti Jaya, Sumatera Selatan
3.      Eprints.unsri.ac.id/1292/

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
    Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...






    BalasHapus