GITA INDRIANI (2225150730)
15 SASTRA B
MID TEST BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL
FALSAFAH DALAM TARI DINCAK DAMBUS
DAN MUSIK DAMBUS DALAM MASYARAKAT
SUKU MELAYU BANGKA BELITUNG
Kesenian merupakan tradisi yang
melekat dalam masyarakat dan sebagai aspek yang penting bagi kesempurnaan
masyarakat dan budaya, keragaman kesenian tradisional dari masing-masing unsur
kebudayaan amat ditentukan dari bagaimana cara kebudayaan tersebut merespon dan
mecitrakan lingkup sebagai bagian dari pencitraan lingkungan yang tergolong
aktif.
Kesenian yang dominan pada
masyarakat Melayu Bangka Belitung secara umum adalah musik
Dambus dan tari Dincak Dambus, tari ini
merupakan icon tari yang ada di Bangka Belitung tari ini diambil dari nama alat
musik utama pengiringnya yaitu Dambus,
yang merupakan alat musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan
di Bangka Belitung alat musik ini berupa
sejenis alat petik terbuat dari kayu yang ujungnya berbentuk kepala Rusa atau
Kijang. Dambus berkembang sejak abad XIX masehi bersama dengan kedatangan para
imigran Arab ke Nusantara, musik Dambus ini tidak pernah pudar sebagai musik
yang menghiasi kehidupan masyarakat Bangka Barat khususnya Provinsi Bangka
Belitung pada umumnya.Sebagai alat melodis, musik dambus dengan irama denting
dawainya yang khas menyimpan sejuta rasa dibandingkan musik lain, alat musik
Dambus hampir dapat dipakai dalam setiap jenis musik tradisional Melayu Bangka
yang dimainkan dalam bentuk nada dan syair yang bernuansa islam. Alat musik ini
digunakan dalam acara penyambutan, penghormatan, peringatan, helatan, syukuran,
khitanan, perayaan upacara, percintaan atau dalam bentuk nuansa keagamaan.
Dengan menggunakan syair-syair kasidah ,gambus mengajak masyarakat mendekatkan
diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasulnya. Dengan demikian gambus
digunakan para imigran menjadi sarana dakhwah di nusantara.
Pada awal perkembangannya tarian
Dincak Dambus ini yang merupakan tarian khas melayu Bangka Belitung
menceritakan kegembiraan kelompok muda-mudi yang menyatakan ucapan terima kasih
atas berkah yang diterima dari yang maha kuasa atas hasil panen padi serta
keindahan alam dan sumber daya yang dimiliki kepulauan Bangka Belitung.Tari dan
musik Dambus dilakukan pada saat bulan
purnama tiga sambil melepas lelah setelah bekerja seharian di ume atau
ladang. Penari berdendang dalam bentuk pantun yang menggambarkan sukaria,
kadang-kadang juga tentang kesedihan. Unsur koreografi tarian ini mengalami
perkembangan yang cukup bisa dirasakan, karena tarian ini mempunyai ciri khas
kelincahan dalam teknik kaki. Terdapat 4 macam gerak yang mewakili tarian
Dincak Dambus yakni:
1.
Dincak
jalan hentak untuk kategori gerak berpindah tempat.
2.
Gerak dincak dambu mewakili gerak murni.
3.
Gerak hotman atau taqim untuk kategori gerak maknawi.
4.
Kipas
melayang untuk kategori penguat ekspresi.
Alat musik pengiring disamping dambus adalah 2 buah
gendang, 1 buah gong dan 1 buah tamborin. Tari Dambus ditarikan berpasangan,
adapun dalam busana tidak mengalami perubahan yang sangat tinggi karena dimana
pakaian melayu Bangka Belitung merupakan pakaian adat istiadat melayu pada
umumnya. Kostum yang digunakan yaitu teluk
belanga, baju kurung panjang khas melayu dengan penari perempuan memakai hiasan
di leher yang disebut teratai dan penari laki-laki memakai stanjak, kebaya
panjang, kain songket dan selendang. Riasan tari ini cenderung sederhana dengan
tujuan hanya untuk mempertajam dan memperjelas garis muka dan mempercantik diri
tanpa menunjukan karakter apapun.
Kesimpulan
yang dapat ditarik bahwa Tari Dicak Dambus ini adalah induknya tarian kreasi
baru dan tarian Dincak Dambus ini merupakan ciri khas tarian Bangka Belitung,
tari Dincak Dambus dahulunya bukanlah tarian berpasangan tetapi perkembangan
zaman tarian ini berubah bentuk menjadi tarian berpasangan tetapi tidak menghilangkan
unsur-unsur agama Islam didalam tarian ini.
Sumber:
·
Elvian Akhmad .2009. Organisasi Sosial Suku Bangsa Melayu Bangka. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar